Rabu, 14 Desember 2011


BAHASA INDONESIA DAN ERA GLOBALISASI
Sejarah mencatat bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu-Riau, salah satu bahasa daerah yang berada di wilayah Sumatera. Bahasa Melayu-Riau inilah yang diangkat oleh para pemuda pada “Konggres Pemoeda”, 28 Oktober 1928, di Solo, menjadi bahasa Indonesia. Pengangkatan dan penamaan bahasaMelayu-Riau menjadi bahasa Indonesia oleh para pemuda pada saat itu lebih “bersifat politis” daripada “bersifat linguistis”. Tujuannya ialah ingin mempersatukan para pemuda Indonesia, alih-alih disebut bangsa Indonesia. Ketika itu, yang mengikuti “Kongres Pemoeda” adalah wakil-wakil pemuda Indonesia dari Jong Jawa, Jong Sunda, Jong Batak, Jong Ambon, dan Jong Selebes. Jadi, secara linguistis, yang dinamakan bahasa Indonesia saat itu sebenarnya adalah bahasa Melayu. Ciri-ciri kebahasaannya tidak berbeda dengan bahasa Melayu. Namun, untuk mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, parapemuda Indonesia pada saat itu “secara politis” menyebutkan bahasa Melayu-iau menjadi bahasa Indonesia. Nama bahasa Indonesialah yang dianggap bisa memancarkan inspirasi dan semangat nasionalisme, bukan nama bahasa Melayu yang berbau kedaerahan.

Senin, 12 Desember 2011

MENULIS


URAIAN BAHAN AJAR
1.    Sejarah Singkat Ejaan
2.   Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
3.   Penulisan Kata
4.   Pemakaian Tanda Baca
5.   LATIHAN 

A.    Tujuan
Setelah membahas pokok bahasan ini, mahasiswa dapat memahami dan menggunakan berbagai jenis kata (diksi) kedalam berbagai kalimat dengan benar dan mengerjakannya dengan konteks kebahasaan lainnya (paragraf dan wacana) dalam karangan.
Uraian Bahan Ajar
1.      Pengertian Diksi
2.      Ketepatan dan Kesesuaian Penggunaan Diksi
3.      Kata dan Gagasan
4.      Pilihan Kata
5.      Makna Kata dan Jenisnya
6.      Kata Umum dan Kata Khusus
7.      Perubahan Makna Kata
8.      Diksi dalam Kalimat
9.      Latihan dan Tugas

A.    Tujuan
Setelah membahas pokok bahasan ini, mahasiswa dapat memahami ciri-ciri kalimat, syarat sebuah kalimat, macam-macam kalimat dan dapat menerapkannya dalam hehidupan.
B.     Uraian Bahan Ajar
Menulis merupakan salah satu kegiatan berbahasa. Bahasa tulis dalam penggunaanya sehari-hari berbeda dengan bahasa lisan, unsur suprasegental (aksen, nada, tekanan) dan paralingual (gerak-gerik tangan, mata, kepala) memberi sumbangan yang hakiki terhadap keberhasilan komunikasi. Jika pembicara salah dalam berucap, kesalahan langsung didengar oleh lawan bicara. Namun, kalimat-kalimat yang diucapkan pembicara strukturnya kurang baik tidak akan menghambat komunikasi. Dalam hal ini sudan dan ada kesan bahwa dalam berbahasa lisan ada keronggaran-kelonggaran.
C.  Latihan

A.   Uraian Bahan Ajar
1.    Pengertian Paragraf
2.    Fungsi Paragraf
 3.   Unsur-unsur Paragraf
4.    Jenis-jenis Paragraf Berdasarkan Nalar
4.1 Paragraf Deduksi
4.2 Paragraf Induksi
4.3 Paragraf Campuran
5. Jenis-jenis Paragraf Berdasarkan Pengembangannya
1.      Paragraf Teknik Tanya-jawab
2.      Paragraf Sebab Akibat
3.      Paragraf Contoh atau Paragraf Ilustrasi
4.      Paragraf Alasan
5.      Paragraf Perbandingan
6.      Paragraf Definisi
7.      Paragraf Pemerian atau Deskripsi
8.      Paragraf Proses
9.      Paragraf Penguraian
B. Latihan










Minggu, 11 Desember 2011

morfologi

MORFOLOGI: AHMAD YANI



 Pada bagian ini akan dipaparkan:
1.      pengertian morfologi;
2.      perbandingan morfologi dengan leksikologi;
3.      perbandingan morfologi dengan etimologi; dan
  1. morfologi dengan sintaksis
 Pada bagian ini akan dipaparkan:
  1. perbedaan istilah linguistik, linguistis, dan lingual;
  2. pengertian bentuk-bentuk lingual atau satuan-satuan gramatika;
  3. bentuk tunggal dan bentuk kompleks;
  4. bentuk bebas dan bentuk ikat;
  5. unsur ultimat dan unsur langsung; dan
  6. bentuk dasar dan bentuk asal
 Pada bagian ini, akan dipaparkan:
1) pengertian morfem;
2) perbedaan morfem, morf, dan alomorf;
3) perbadingan morfem dengan kata;
4) paradigma; dan
5) prinsip-prinsip pengenalan morfem.

Bab ini memaparkan:
1) wujud morfem; dan
2) jenis morfem yang ditinjau dari hubungan dan distribusinya.

 Pada bagian ini, akan ditemukan paparan tentang:
1) pengertian konstruksi morfologis;
2) derivasi dan infleksi; serta
3) endosentris dan eksosentris.

Pada bagian ini, akan ditemukan paparan tentang:
1)      pengertian proses morfologi;
2)      macam-macam proses morfologis pada bahasa-bahasa di dunia;
3)      afiksasi bahasa Indonesia;
4)      reduplikasi bahasa Indonesia; dan
5)      komposisi bahasa Indonesia.

Pada bagian ini, akan ditemukan paparan tentang:
1) pengertian morfofonemik;
2) penghilangan bunyi:
3) penambahan bunyi;
4) perubahan bunyi;
5) perubahan dan penambahan bunyi:
6) perubahan dan penghilangan bunyi;
7) peloncatan bunyi; serta
8) asimilasi dan desimilasi.

 A.       Pentingnya Penggolongan Kata
 B.       Kriteria Penggolongan Kata 

Pada bagian ini akan anda temukan paparan tentang:
1) penggolongan kata oleh C.A. Mees;
2) penggolongan kata oleh Tardjan Hadidjaja;
3) penggolongan kata oleh Soetarno; dan
4) penggolongan kata oleh Soetan Moehamad Zain.








Minggu, 04 Desember 2011

3) Jenis Bahasa Menurut Tinjauan Urutan Pemerolehan
Dari proses pemerolehannya, bahasa bisa dipilah menjadi bahasa ibu atau bahasa pertama, bahasa kedua, dan bahasa asing.
Penamaan bahasa ibu dan bahasa pertama mengacu pada sistem linguistik yang sama. Yang disebut bahasa ibu adalah adalah bahasa yang pertama kali dipelajari secara alamiah dari ibunya atau dari keluarga yang memeliharanya. Biasanya bahasa ibu sama dengan bahasa daerah orang tuanya. Akan tetapi pada masa sekarang, banyak orang tua yang berbicara dengan anaknya menggunakan bahasa Indonesia tidak menggunakan bahsa daerah asal kedua orang tuanya sehingga bahasa Indonesia itulah yang dikuasai anak , maka bahasa Indonesia itu walaupun bukan bahasa daerah ibu atau bapaknya, adalah bahasa ibu anak tersebut.